ARISAN SUCI

Judul aneh, dari seorang penulis aneh, jadi? Wajar. Normal. Haha…

Judul ini menggambarkan satu titik balik sederhana, semacam puncak dalam gelombang amplitudo kehidupan. Satu dari banyak puncak momen yang akan dialami seorang “aku”.

22 Juli 2011, kumpul bareng lagi kelompok “arisan suci” yang terdiri dari beberapa calon emak-emak di masa depan alias para calon ibu yang masih muda-muda di awal umur 20-an nya.

Tapi sebelumnya mau nulis kisah pas masih nunggu kereta di Stasiun UI, ah…

Seorang mbak-mbak menghampiri saya, dengan body language macam sales. Aku jadi ingat beberapa bulan lalu pas ditipu sama pihak tak bertanggungjawab yang menngatasnamakan salah satu provider jaringan telekomunikasi. Karena trauma atas penipuan itulah, aku awalnya agak-agak gimanaa gitu ya sama mbak yang satu ini. Tapi ternyata si mbak nya itu surveyor dari FE yang kerjasama sama PT K*I, buat survey tentang Affordability to Pay nya perseroan perhubungan di Indonesia tersebut. Tapi tetap aja jadi ga terlalu simpatik sama mbaknya, soalnya dia nanya nomor hp juga. Sumpah, aku tuh jadi trauma ditipu lagi aja.

Setelah menyelesaikan survey, ia memberikan gelas yang menurutku lumayan cakep. Baru deh aku senyum sumringah. Dalam hati aku merasa bersalah pada mbaknya karena udah suuzon dan merasa kayak orang-orang kebanyakan yang kalo udah dikasih sesuatu, baru jadi baik, baru jadi ramah…Arggh, pokoknya merasa bersalah banget…

Ok, back to topic.

Berangkat dari Depok ke Stasiun Gondangdia, menuju suatu daerah tujuan yang dicapai dengan berjalan kaki dalam waktu kurang lebih 20 menit. Itu kita jalan berdua. Kalo sendirian nggak tahu deh, karena daerah tersebut baru pertama kali kita jelajahi. Kita disini adalah aku dan seorang teman satu kelompok “arisan”.

Tiba di rumah tujuan, kita cipika cipiki ala ibu-ibu muda. Lalu melepas tawa dan canda (halah). Kalimat terakhir itu ga sepenuhnya benar, haha.

Setelah bertukar kabar singkat, salah seorang yang kami tuakan-sebut saja Sang Kakak- menceritakan pengalamannya selama kuliah S3 di Prancis, uwooo~~~sugoik desu ne??

Banyak hal positif, namun ada juga beberapa poin negatif yang menjadikan negara tersebut “kurang menjadi pilihan tinggal” seseorang yang ingin menambah, apalagi sekedar mempertahankan iman dan ilmu agamanya, karena godaan duniawi disana cukup terasa. Yah, umumnya hal-hal negatif tersebut adalah seperti yang banyak sudah kita ketahui dari dunia barat lah ya. Bukan bermaksud menjudge, tapi memang begitulah keadaannya. Jadi aku akan fokus pada beberapa poin positif  Sang Kakak ini selama menuntut ilmu di negeri Joanne of Arc tersebut.

Prancis itu negara yang sistemnya sangat tertata. Sang Kakak tinggal di sebuah kota bernama…lupa. Maaf pembaca, yang jelas kota tersebut masuk kategori lima kota terbesar di Prancis. Sebut saja kota J.

Selama di kota J, Sang Kakak merasa bahwa disana kehidupan warga itu sangat dijamin. Lihat dari aspek kehidupan umum dulu ya, nanti kita pindah topik ke pendidikannya.

UMR di Prancis adalah 1300 Euro atau kurang lebih 20 juta rupiah. Jadi mau jadi pencuci piring kek, buruh pabrik kek, UMR kamu adalah 20 juta rupiah. Dibawa pulang kampung ke Indonesia juga jumlahnya lumayan ya~~

Eh, tapi tunggu dulu. Itu kalo kamu terhitung penduduk atau warga negara Prancis. Kata Sang Kakak, kalo pabrik-pabrik menggunakan tenaga kerja asal Indonesia atau Afrika, itu UMR atau Upah Minimum Regionalnya bisa jadi sekita ratusan Euro saja, contohnya 600 Euro perbulan, hmm…

Selain UMR yang tinggi, kesehatan kamu akan dijamin disana. Maksudnya, biaya rumah sakit, separah apapun sakit kamu, itu gratis tis tis…biaya melahirkan gratis, jika karena sakit ga bisa gerak, dokter akan datang ke rumah kamu, bahkan dokter yang memakai helikopter  ke rumah pasien itu sudah jadi hal biasa disana. Jika rumah sakit merujuk kamu ke rumah sakit lain, itu malah rumah sakitnya akan memberikan uang ongkos buat kamu ke rumah sakit rujukan. Semua biaya akan diserahkan pada pemerintah.

Lalu tentang pendidikan. Biaya pendidikan disana terkenal lumayan murah untuk ukuran Eropa. Bahkan menurut survey yang dilakukan sebuah lembaga terpercaya dunia, Prancis sudah jadi negara tujuan untuk belajar nomor satu di dunia. Hal tersebut karena adanya banyak faktor, seperti universitasnya banyak yang termasuk dalam top 100 universitas di dunia, biaya pendidikan terjangkau karena perguruan tinggi disana umumnya milik pemerintah, ketersediaan beasiswa yang banyak, fasilitas yang lengkap untuk pelajar, dan lingkungan yang kondusif.

Masalah biaya hidup, yah well…kata Sang Kakak disana cukup mahal. Tapi jika menghitung fasilitas dan jaminan yang disediakan pemerintah buat kamu, worth it lah.

Oya, juga tentang dunia kerjanya. Hari kerja disana sama seperti di Indonesia, Senin sampai Jumat. Namun jam kerja rata-rata hanya 7 jam. Didalamnya termasuk jam istirahat 2 jam, dan dua kali coffee break. Jam istirahat dari jam 12 sampai jam 2 siang benar-benar digunakan untuk istirahat.

To be continue…

Next:

-Pengalaman teman yang membuat sasa ingin bangkit lagi jadi manusia lebih baik

-pengalaman ngeliat sunset kota Jakarta dari kereta selagi menunggu waktu berbuka, ditambah pemandangan dalam kereta yang menggambarkan, well, warna warni kehidupan manusia ibukota…ironi dan ketidakpedulian pada lingkungan, para calon pengikut agen-agen hidup yang sesat…tingkat kesadaran akan kebersihan yang kurang…serta balada “semarak” kereta ekonomi.

-saran dari seorang teman yang membuat keinginan untuk mebaca buku jadi bangkit lagi. Baca buku ekonomi Islam, hubungan pajak dan zakat, hubungan anti riba-zakat. Keinginan untuk baca buku yang sudah lama dibeli tapi tak pernah dibaca.

-aku bukan lagi aku yang dulu, yang menghadapi prestasi orang dengan rasa inferior dalam diri. Aku adalah aku yang baru, yang lebih baik. Yang menghadapi prestasi orang lain dengan rasa kagum dan percaya bahwa aku bisa melampauinya jika aku usaha. Dan aku harus usaha untuk itu!!!! Semangat~~~~

Ngantuk…besok musti berangkat magang pagi2 juga. Jadi musti tidur dulu…

Peak of This Unforgivable Hiatus

Judul yang sangaaat lebay, dan percayalah, aku tahu itu. Tapi lebay ini adalah lebay yang beralasan, karena aku hiatus dari nge-blog memang cukup lama (melihat ke tanggal post terakhir dan membelalakkan mata O.o).

“What? 7 bulan???”

Waktu yang lama memang, untuk seorang blogger (pemula seperti saya -__-:) “menghilang” dan mengacuhkan blog nya. tapi ya, kalau boleh mengajukan beberapa alasan, well, here they are…

1. Masa-masa terakhir nge post adalah masa-masa UAS semester 4, dan itu adalah waktu keramat untukku berbagi waktu dengan hal-hal selain belajar (halaaah…)
2. Selama pulang kampung dari Juli-September, ku pastikan aku tidak produktif menulis karena di kampung tidak ada wi-fi nya. kalaupun punya modem, benda itu membuatku malas sekali membuka sesuatu semacam blog karena koneksinya sangat lambat (tapi sempet-sempetnya baca komik online :P)
3. Laptopku rusak dari akhir September sampai akhir November kemarin. Makanya tidak nge-post lagi. Tapi bukan berarti aku tak menulis. Aku tetap menulis, di media konvensional, such as diary (masih jaman lho…), agenda UI (nyelip-nyelip kegiatan kampus), notebook gado-gado nyampur catatan “To Do”, “To Buy”, dan anggaran belanja ku.
4. Bilang aja males…(ini alasan yang paling bisa diterima)

Kali ini mungkin hanya tulisan pemancing inilah yang aku post. Doakan semoga tiap hari aku bisa menyempatkan diri menulis, tentunya hal bermanfaat. Sekecil apapun itu 🙂

Semoga 😛

Kokia-Tomoni: A Beautiful Song About The Earth

Tomoni (Together)

Kokia

Aku suka sekali lagu yang satu ini. Suara unik dari Kokia berpadu dengan melodi-melodi khas penyanyi yang sering nyanyi buat bumi, go green semacamnya ( duh, ga tau istilahnya apa..-__-“, gomen ne…), menjadikan lagu ini cukup ear-catching, haha…

Pokoknya unik deh, dan membuat kita merenung jika sudah tau liriknya: “Hey, kita hidup di bumi yang sama, kita minum dari bumi, kita bernafas karena hutan memproduksi oksigen sebagai kebutuhan kita, tapi apa yang kita lakukan pada alam? Tak cukupkah perbuatan kita yang membuat kehijauan bumi menghilang, nyaris hilang?”

Enjoy…and think 😉

buat yang mau mengunduh lagunya, bisa klik link ini aja (4shared always, hehe…:P)

http://www.4shared.com/get/GXFd_HIC/Kokia_-_Tomoni.html

Romaji

Ame furishikiru
Itetsuita daichi
Mune hikisakarete wa
Kono misaki de

Umi no tsuyosa
Sora no hirosa
Sukoshi wakete moratte ita

Kumo no aima no
Hitosuji no hikari
Te wo nobashite wa
Surinukete yuku

Sora no koe wo kikinigasanai you ni
Itsumademo mitsumete ita

Daichi no koe wo kiite
Uneru nami sora ga okori ni michite iru

Kono chi ni umare
Kono izu wo nonda
Wasure wa shinai
Tsuchi no nioi

Yama wa doko e
Mori wa doko e
Kiete ittan darou

Nagare wa toki wo kakete
Yagate hitotsu no michi ni naru

Dosshiri daichi ni ne wo oroshite
Tomo ni ikite kita monotachi wo

Omoidashite
Onaji kodou no rizumu

Nanimo kamo ga ubawarete
Shiro to kuro haiiro no sekai
Hon no sukoshi no midori sae mo

Yurusareru koto naku
Tachimachi iro wo ushinatte itta

Midori no iro wo oboete iru uchi ni

Tomo ni kaerou tomo ni kaerou

Shizen wa itta mada mou sukoshi matsu yo

English

The rain falls ceaselessly
On the frozen-over earth
My heart is torn to pieces
On this cape

You shared with me
A little of the strength of the sea
And the wideness of the sky

A single beam of light
Shines through the gap in the clouds
If I hold out my hands
It comes streaming from them

I stared at the sky forever
So that I would hear its voice when it came

Listen to the voice of the earth
The swelling waves and the sky are full of anger

We were born on this earth
We drank this water
I won’t forget
The smell of the soil

Where have the mountains
And the forest
Disappeared to?

The flow takes time
To eventually become one road

Remember
The people who put down roots in this massive earth

And lived together
Our hearts beat with the same rhythm

Everything is taken away from us
In this world of black, white and grey
Even just a little bit of green

The colours suddenly disappeared
Nothing was left behind

While we still remember what the colour green looks like

Let’s bring it back together, let’s bring it back together

Nature has told us, we’ll wait a little longer

Ternyata Manusia Itu, Ternyata Aku Itu…

Judul yang aneh ya, hahaha, sengaja~ 🙂

Judul diatas adalah perwakilan dari apa yang ingin kutuliskan disini, yaitu kesan-kesanku tentang hari ini. Well, dengan “about me”nya Greenbee: “Everyday’s Learner, Life’s Learner” seharusnya aku menuliskan kesan dan pelajaran yang kudapatkan setiap hari, tapiii…berhubung tingkat kemalasanku sedang tinggi (sedang? bukannya selalu,ya), jadilah terkadang banyak hal berharga yang tak sempat kutulis dan menguap begitu saja dari kenangan tentang hikmah…Jiaah, bahasanya…tsaaah~~!

Pagi Kamis yang cerah, alhamdulillah. Berangkat ke kampus seperti biasanya jam setengah sebelas lewat. Kamis entah kenapa terkadang menjadi hari yang membuat perasaanku terbebani. Entahlah. Apa karena hari ini ada akuntansi pajak yang terkadang soal pe-er nya membuatku terbebani? Atau karena ada MPS yang tiap minggu akan menyita waktu mahasiswa administrasi dengan rancangan metode penelitian? Hmm, sebenarnya kalau dipikir tidak ada yang perlu kupikirkan, termasuk pe-er akun pajak yang tidak pernah dibahas di kelas yang membuatku sangat tidak puas dan merasa selalu kurang.

Keajaiban terjadi…soal pe-er akun pajak dibahas oleh dosen kesayanganku dikelas tadi, hore~~ Nah gitu dong, aku kan jadi ngerti dimana salahku, dan jadi lebih ngerti cara menyelesaikan soal-soal akun pajak. Pokoknya hal sederhana seperti itu saja sudah membuat hatiku bahagia =)

Lalu, di kelas MPS, untuk tim perumus kerangka teori dan operasionalisasi konsep, aku termasuk salah satu dari tujuh anggota tim, wew…dan ternyata asdos bilang kalau untuk tugas MPS mingguan, kelompok akan ditukar. Jujur aku merasa sedikit sedih, karena aku baru akan bisa beradaptasi dengan kelompok lamaku setelah berminggu-minggu mengerjakan tugas bersama…aku ingat Selasa, saat kami terakhir mengerjakan tugas bersama. Spaghetti itu, majalah edisi khusus Jepang itu, sekret FOBC di MBRC yang pintu masuknya bisa kutemui setelah 2-3 kali mengelilingi MBRC dengan tampang bego, percakapan dengan teman sekelompok yang sebelumnya aku sering suudzon padanya karena sepertinya ia menganggapku bukan siapa-siapa, handphone butut itu…waah, pokoknya semua tentang hari itu deh, awal kedekatanku dengan teman-teman setelah berminggu-minggu sekelompok, akhirnya berakhir. Senang bekerjasama dengan kalian =)

Kelompok baru ku, well bisa kubilang aku meragukan bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak ini karena mereka bukan merupakan orang-orang yang bisa berteman denganku dengan mudah. Ada si cuek anak BEM R yang terkadang, yaah..Lalu ada si Slengean F yang sejak beberapa minggu lalu tak pernah bertegur sapa denganku disebabkan suatu kejadian yang membuatku menangis di kelas untuk pertama kalinya. Ada si pintar Fd yang juga anggota tim perumus yang ternyata orangnya cukup baik, lalu ada si Rb yang sangat cantik, yang setelah kuperhatikan memakai make-up di wajahnya (aku melihat rona pemerah pipi dan sedikit eye-shadow, mungkin?), dan aku, cewek sederhana yang berkerudung yang sama sekali tidak mencolok. Itulah anggota kelompok baru kami.

Ternyata, aku bisa mengobrol dengan si Fd secara wajar, karena aku sedikit mengeluarkan sifat cerewetku dan memperlihatkan seolah-olah aku anak yang luwes, dan kuharap aku bisa bersikap seperti itu pada semua anggota kelompokku nanti. Awalnya aku mengira tak akan bisa berteman denga Fd, tapi langkah awal ku tadi kurasa sukses. Ternyata aku itu cukup bisa berteman dengan siapa saja, jika aku mau mencoba =)

Lalu ketika di mushala, aku kembali bertemu dengan adik-adik binaanku di A2I. Dari dua hari sebelumnya aku selau menghindari mereka, karena aku tak tahu bagaimana cara untuk mengajak mereka lagi untuk mentoring, aku ingin masa bodo saja sama mereka. Tapi tadi akhirnya aku punya kesempatan itu dan mengalahkan egoku sendiri untuk mengajak mereka. Well, akhirnya aku bisa walau aku tak tahu hasilnya bagaimana kedepan, yang penting aku telah mencoba. Ternyata aku itu bisa jika aku mau mengalahkan ego ku sendiri =)

Hari ini aku puasa nazar. Saat sedang duduk membaca diktat MPS di dekat sekret, teman-teman makan didepanku, berjualan puding disampingku, membicarakan roti kesukaan mereka didekatku, wew..benar-benar godaan buatku. Aku hanya menatap nanar pada roti dan puding itu (halah…) sambil mendengarkan sendiri perutku telah berkeroncong ria. Tapi sungguh Allah luar biasa unpredictable. Saat akan pergi rapat divisi Kostaf, seorang juniorku menawarkan padaku puding coklat ukuran sedang sebanyak tiga potong, sangat lumayan.

“Kak Greenbee puasa kan?” Tanyanya

“Iya,” Jawabku

“Nah kak, ini ada puding buat kakak,” sambil membuka sebuah kotak dan mengeluarkan seplastik puding coklat menggiurkan.

“Waa, alhamdulillah. Berapaan?”

“Udah ambil aja kak” Katanya sambil tersenyum.

“Waa, alhamdulillah beneran nih? Makasih yaa”

Hehe, nggak ada doa penolak rejeki kan?

Di lorong menuju gedung A dari gedung M, aku bertemu teman sekelompokku di MPS yang lama, dan aku juga bisa menyapanya dengan gayaku yang sok cool, haha. Ia juga dengan riangnya membalas:”Wah, mo balik ya? hati-hati..”, lalu dengan sok coolnya aku hanya membalas “yep”. Apaan tu? Hahaha…yang jelas, aku juga senang. Bagi orang seperti aku, hal itu adalah langka terjadi dengan teman-teman dikampus. Lain halnya dengan teman-teman satu daerah atau teman-teman sekolah. Sifat asliku yang heboh dan cerewet akan keluar. Hmm…itulah aku. Ternyata aku itu bisa menyapa orang jika aku mau dan santai menyikapi sifatku sendiri…=)

Lalu ketika pulang ke kos, dalam perjalanan pulang aku pasti akan selalu melewati sebuah kos khusus laki-laki yang bapak pemiliknya (mungkin) selalu melihat kearahku, namun karena aku dari dulu kebiasaan selalu agak segan melihat ke orang kesekitarku, entahlah, mungkin karena aku agak pemalu; aku jadi tak pernah melihat ke bapak itu sambil tersenyum atau sekedar mengangguk, paling banter hanya melihat sekilas. Nah, tadi itu unutk pertama kalinya aku bisa mengangguk sambil menyapa sang Bapak yang ternyata membalas dengan senyum ramah dan kata “iya” yang lirih. Karena hal sederhana itu aku senang. Ternyata aku itu bisa, kalau aku mau =)

Lalu bertemu teman-teman SMA di kos.Aku menghampiri mereka dan membagikan beberapa info menarik dan mudah-mudahan bermanfaat bagi mereka, dan membagi beberapa snack yang baru aku beli pada mereka (tumben banget, soalnya aku biasanya pelit, haha…:P). Hal sederhana ini juga membuatku senang…

Intinya, tenyata manusia itu memang butuh bergaul. Ternyata aku itu bisa jika aku berusaha, melawan ego ku, dan mau mencoba…walau untuk hal sesederhana apapun =)

Doa Muslimah

Doa muslimah:سْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم


“Ya Allah beri Q calon suami yg baik & sholeh. Beri Q suami
Yg dpt kujadikan imam dlam keluargaQ”

Doa stelah menikah:
“Ya Allah beri Q anak yg sholeh/sholehah, agar mreka dpt
Mendoakanku ketika nanti aku mati dan menjadi salah satu amalanku
Yg tdk prnah putus”

Doa ketika anak”ku lahir:
“Ya Allah beri Q kesempatan menyekolahkan mreka di sekolah Islami Yg baik meskipun Mahal, beri Q rizki utk itu ya Allah”

Doa ketika anak”ku sdh mulai sekolah:
“Ya Allah.,Jadikan dia murid yg baik agar dia dpt bermoral
Islami,agar dia bs khatam Al Quran pd usia muda”

Doa ketika anak”ku sdh branjak remaja:
“Ya Allah jadikan anakku bkn pengikut arus modernisasi yg
Mngkhawatirkanku..Aq tdk ingin ia mengumbar auratnya,krn dia ibarat buah
Yg Sedang ranum”

Doa ketika anak”ku tlah dewasa:
“Ya Allah entengkan jodohnya,berilah jodoh yg sholeh pd mreka Yg bibit,bebet, bobotnya baik Dan setara dng keluarga Kami.”

Doa ketika anakku menikah:
“Ya Allah jngn kau ptuskan tali ibu & anak ini,Q takut kehilangan
Prhatian’a & takut kehilangan,krn dia akan ikut suaminya”

Doa ketika anakku akan melahirkan:
“Ya Allah mudah”an cucuku lahir slamat.Aq ingin nama
Pemberianku pd cucuku,krn aq ingin memanjangkan teritoria Wibawaku sbg ibu dr ibunya cucuku”

Ktika kupanjatkan DOA” itu aq mmbayangkan Allah trsenyum Dan brkata…

“kau ingin suami yg baik & sholeh sudahkah kau sndiri baik
& sholehah?
kau ingin suamimu jd imam,akankah kau jdi makmum yg baik?”

“kau ingin anak yg sholehah, sudahkah itu Ada padamu Dan pd
Suamimu.Jng egois bgitu.. Masa kau ingin anak yg Sholehah
Hny krn kau ingin mreka mndoakanmu,tentu mreka mnjadi
Sholehah utama krn-Ku,krn aturan yg mreka ikuti haruslah
Aturan-Ku.”

“kau ingin mnyekolahkan anakmu di sekolah Islam, krn apa?
Prestige? mode?atau kau tdk mau direpotkan
Dng mendidik Islam pdnya?kau jg harus blajar,kau jg
Hrs bermoral Islami,kau jg hrs membaca Al Quran & bRusaha
Mengkhatamkan’a”

“Bgmna kau dpt menahan anakmu tdk mnebarkan pesonanya Dng
Mngumbar aurat,kalau kau sbg ibunya jengah utk menutup
Aurat?
Smentara kau tau Aku wajibkan itu utk kselamatan & kehormatan
Umat-Ku.”

“kau bicara bibit,bebet, bobot utk clon mnantumu, seolah kau Tdk prcaya ayat3&26 surat An Nuur dlam Al Quran-Ku. Prcayalah
Klau anakmu adlah anak sholihah maka yg spadanlah yg dia Akan dpatkan”

“kau hny mngandung, mlahirkan Dan mnyusui anakmu.Aq yg
Mmiliki dia sja, AKU bebaskan dia dng khendaknya. AKU ttp
Mncintainya, mskipun dia brpaling dri-Ku,bhkan ktika dia
Mlupakan-Ku. AKU ttp mncintainya”

“Anakmu adlah amanahmu, cucumu adlah amanah dr anakmu,brilah
Kbebasan utk mlepaskan busur anak panah’a sndiri yg mnjadi
Amanah’a”

Lantas Aq malu Dng imajinasi do’a-Ku sndiri..
Aq malu akan tuntutanku kepada-NYA..
Maafkan aq ya Allah…

Assalamu’alaikum.
Prnahkah Anda byangkan bila pd saat Kita berdoa,Kita mndengar
Ini..

“Terimakasih, Anda tlah mnghubungi Baitullah”.
“Tekan 1 utk ‘meminta’.
Tekan 2 utk ‘mengucap syukur’.
Tekan 3 untuk ‘mengeluh’.
Tekan 4 untuk permintaan lainnya”
Bgaimna jika Malaikat memohon maaf sperti ini:
“Saat ini smua malaikat sdang mmbantu pelanggan lain.
Tetaplah sabar mnunggu. Panggilan Anda akan dijawab brdasarkan
Urutannya.”
bisakah Anda bayangkan bila pd saat berdoa,Anda mndapat Respon sperti
Ini:

“Jika Anda ingin brbicara dng Malaikat,
Tekan 1.Dng Malaikat Mikail,
Tekan 2.Dng malaikat lain’a,
Tekan 3.Jika Anda ingin mndengar sari tilawah saat Anda menunggu,
Tekan 4. “Utk jwban prtanyaan tentang hakekat surga & neraka,
Silahkan
Tunggu smpai Anda tiba di sini!!”
Atau bs jg Anda mndengar ini :
“Komputer kami mnunjukkan bhwa Anda tlah 1x mnelpon Hari
Ini.Silakan
Mncoba kmbali esok Hari.”atau
“Kantor ini ditutup pd akhir minggu.Silakan mnelpon kmbali Hari
Senin
Stlah pukul 9 pagi”

Alhamdulillah. …. Allah SWT mngasihi Kita, Anda dpt mnelpon-Nya Stiap Saat!!!
Anda hny prlu utk mmanggilnya kpn sja dan Dia mndengar Anda.
Krn bila memanggil Allah,Anda tdk akan prnh mndapat nada sibuk.
Allah mnerima stiap panggilan & mngetahui siapa pmanggilnya
scara pribadi.
Ktika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini: 24434
2: shalat Subuh
4: shalat Zuhur
4: shalat Ashar
3: shalat Maghrib
4: shalat Isya
Atau utk lbh lengkapn’a & lbh bnyk kemashlahatan’a,gunakan
nmor ini
:28443483
2: shalat Subuh
8: Shalat Dhuha
4: shalat Zuhur
4: shalat Ashar
3: shalat Maghrib
4: shalat Isya
8: Shalat Lail (tahajjud/ lainnya)
3.Shalat Witir

Info selengkap’a ada di Buku Tlp berjudul “Al Qur’anul Karim &
Hadist Rasul”
Langsng hubungi,tnp Operator tnp Prantara,tnp dipungut biaya.
Nmor 24434 & 28443483 mmiliki jumlah saluran hunting yg tak
trbatas& sluruh’a buka 24 jam shari 7 hari sminggu 365 hari setahun!!
Sbarkan informasi ini pd org” di skeliling kita. Mana tau mungkin mreka sdng mmbutuhkan’a, Sabda Rasulullah S.A.W
“Brang siapa hafal 7 kalimat,ia trpandang mulia di sisi Allah & Malaikat srta diampuni dosa”a wlau sbanyak buih laut”

7Kalimah ALLAH:
1.Mngucap “Bismillah” tiap” akan mlakukan sesuatu.
2.Mngucap ” Alhamdulillah” pd tiap” slesai mlkukan sesuatu.
3.Mngucap “Astaghfirullah” jk lidah trselip prkataan yg tdk patut.
4.Mngucap ” Insya-Allah” jk mrencanakan brbuat sesuatu di hari esok.
5.Mngucap “La hawla walaakuwwata illa billah”jk mnghadapi sesuatu tak disukai & tak diingini.
6.Mngucap “inna lillahi wa inna ilaihi rajiun” jika mnghadapi & mnerima musibah.
7.Mngucap “La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah ” sepanjang siang
dan malam.

Barokallahu fiikum ^____^

sumber: via facebook

admin: http://facebook.com/nanda.zahra

Memang Seperti Itulah Dakwah

oleh : Ustadz Rahmat Abdullah

Memang seperti itulah dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu.

Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu.. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai..

Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu.

Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu.

Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. . Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari..

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga.

Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar.

Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.

Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan.

Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.

Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari.

Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.

Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi. Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah.

Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.

Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..

Karena itu kamu tahu. Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore.

Yg takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah.

Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar.

Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar.

Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak kita untuk terus berlari…

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.

Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.

Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.

Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.

Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

sumber:

Memang Seperti Itulah Dakwah…

Sepotong Kisah Jumat

Waa, udah lama banget ga nulis! Kerjaan ku cuma blogwalking lalu berdecak kagum sama tulisan para blogger, lalu mengklik button “suka” pada tulisan mereka, dan memberi komentar minta ijin buat copas, hehe…

Yaah, namanya juga blogger pemula. Masih nambang ilmu dulu lah ya dengan melihat-lihat blog senior dan copas tulisan mereka dengan tujuan sebenarnya sih untuk dibaca sendiri, dan semoga bermanfaat kalo dibaca orang lain ^^

Hari Jumat semester ini adalah yang paling menyenangkan: tidak ada kuliah tiap hari Jumat! Yeey…hore! Hore! Hehe…(dasar pemalas! >___<), tapi Jumat juga sepertinya adalah hari nambang ilmu akhirat paling banyak deh. Gimana enggak, mulai jam 11 pagi itu ada Liqo sekunder yang dilaksanakan karena aku ikut ITC SALAM di kampus, lalu ada liqo UBI sama Kak Ang jam 1, lalu ada pleno FSI jam setengah 4 sorenya, lalu setelah itu ada rapat pleno silakbar IMAMI di FH. Aseeek dah, udah mulai (sok-sok) sibuk gitu guaa, hihihi…Intinya, walaupun Jumat libur, tapi tetap aja musti ke kampus dan banyak kegiatan. Alhamdulillah deh, lumayan banyak kegiatan, jadi ga terlalu banyak bengong di kamar kos kayak biasanya 😛

Nah, pas pleno silakbar IMAMI di FH ini, aku mendengar temanku bercerita tentang rencananya yang ingin mengulang kembali SNMPTN, padahal udah tahun ke-2 di UI, suatu jurusan. Katanya dia tidak merasa punya masa depan kalau terus bertahan di jurusan ini. Dia merasa seperti itu, aku tak tahu alasannya, yang jelas dia bilang nilainya juga semakin jeblok disini. Aku cuma bisa mensupportnya dan kalau memang dia merasa hal itulah yang terbaik dan orangtua mengizinkan, kenapa tidak?

sebenarnya aku juga pernah beberapa kali berpikir seperti temanku ini. Aku sekarang kuliah di salah satu jurusan ilmu sosial. Aku dulunya anak IPA, dan seperti kebanyakan anak IPA, aku ingin masuk fakultas kedokteran. Walau akhirnya aku bisa masuk UI dan kuliah di jurusan ini, aku beberapa kali merasa kalau aku tidak terlalu bisa di jurusan ini, entahlah, i’m just not into it. Pelajaran menghapal dan memahami undang-undang selama 3,5 tahun yang juga disertai akuntansi yang notabene hitung-hitungan yang juga akan kupelajari sampai akhir perkuliahan sarjana ini selesai, membuatku kadang ingin pindah jurusan. Ke hubungan intenasional atau HI.

Entah kenapa aku ingin HI, padahal aku tidak terlalu bisa berbicara. Namun bagaimana tidak akan bisa berbicara jika sejak awal kau sudah dilatih untuk berpikir cepat dan berpendapat serta berbicara dan berdebat, pasti akan terbiasa nantinya, ya kan? Lagipula hasil tes IQ ku dulu di SMA menunjukkan bahwa kemampuan verbal ku lah yang paling tinggi. Jadi mungkin untuk masalah bahasa, tak akan terlalu jadi soal buatku. Hanya perlu banyak latihan berbicara dan meningkatkan mental berani ku untuk berbicara di depan umum dan berargumen.

Walau aku anak IPA, tapi aku tak terlalu bisa hitung-hitungan. Aku kurang, bahkan tidak pandai matematika dan fisika, tapi aku cinta astronomi dan suka biologi-kimia. Aku suka mempelajari keajaiban yang ada pada alam semesta, dan suka hal-hal yang bisa membuatku lebih mengetahui struktur tubuh manusia dan juga perubahan-perubahan zat, tapi kurang suka berhitung. Karena itu ketika aku dihadapkan pada akuntansi dan undang-undang yang banyak, aku mulai ling-lung. Aku anak yang terbiasa mendapat juara di kelas dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMA, yang membuatku percaya diri ketika dikelas. tapi hal itu tidak kurasakan di bangku kuliah. Aku merasa aku bukan siapa-siapa dan memang, aku bukan anak yang menonjol di kelas, tak seperti jaman-jaman sekolah dahulu.

terkadang hal itu membuatku ragu akan masa depanku, apa bisa aku nantinya mendapatkan pekerjaan? Jujur saja, orientasiku belajar adalah agar nanti aku bisa bekerja langsung setelah lulus kuliah dan bisa membiayai hidupku sendiri dan aku ingin suatu hari bisa membiayai adik-adikku sekolah. Tak mungkin selalu bergantung pada orangtua. Namun dengan kemampuan ku yang sekarang dan ke “not into it”-nya aku pada mata kuliah-mata kuliah yang kupelajari sehingga membuatku malas ini, bisakah aku meraih impian sederhana tersebut?

Aku tahu kuliah bukan hanya untuk cari nilai n dapat ijazah lalu dapat kerja, aku tahu. Banyak pelajaran hidup yang kudapatkan setelah kuliah disini, apalagi aku yang anak rantau ini, banyak hal-hal baru yang mencengangkan yang terkadang sebagian besar belum pernah aku temui disini. Pelajaran hidup itulah yang sedikit banyak juga akan mempengaruhi masa depanku, aku tahu itu. Tapi bukankah tujuan sebagian besar orang berkuliah adalah untuk mendapat pekerjaan dan menghasilkan uang? Tak ada yang salah dengan itu kan?

Haah…entahlah. Terkadang hanya terasa bahwa seharusnya aku harus bisa menikmati hidupku dengan menjalankan takdir Allah ini sebaik-baiknya. Pasti Allah punya rencana sangat indah dibalik semua peristiwa ini, dibalik penentuannya menempatkanku di jurusan yang sama sekali tak pernah kupikirkan sebelumnya ini. Pasti menempatkanku di jurusan ini adalah takdirNya yang indah yang menyimpan hikmah luar biasa yang mungkin sekarang belum aku sadari dan belum bisa aku temukan dimana letak keindahan itu.

Semua  akan indah pada waktunya.

Tugas manusia hanyalah berusaha, Allah lah yang menentukan.

Mungkin jika kujalani jalan ini dengan ikhlas dan sabar, suatu hari kabut yang menghalangi hikmah luar biasa itu akan hilang dan aku akan menemukan jawaban keren dari Allah kenapa seorang aku ditempatkanNya di jurusan ini, jurusan per-Gayus-an kata orang, haha…

well, aku tak perlu mengulang SNMPTN kan? tugasku hanyalah seprti yang dikatakan Mario Teguh:

“Jika Anda sekarang bekerja di bidang yang bukan bakat Anda, BAKATILAH pekerjaan tersebut. Anda akan tampil secermelang pekerjaan yang Anda berbakat”

Bakati undang-undang dan pemahaman interpretasi undang-undang. Bakati hitungan akuntansi dan prinsipnya, serta logika akuntansi, dan yang penting: JANGAN SOMBONG….!

>____<

Semangat!!! \^_^/

Doa Pagi

Allah, jadikan ikhlasku bagai susu

Tak campur kotoran, tak disusup darah

Murni, bergizi, menguati. Langit ridha, bumi terilhami.

Allah, jadikan dosa mendekatkanku padaMu dengan taubat nashuha

Jadikan ibadah tak menjauhkanku dariMu gara-gara membangga.

Allah, untuk tanah nan gersang; jadikan aku embun pada paginya,

Awan teduh bagi siangnya, dan rembulan menghias malamnya.

Allah, jika aku harus berteman rasa takut, jadikan ia penghalang dari mendurhakaiMu

Allah, jika aku harus berkawan gelisah, jadikan ia titik mula amal-amal shalih menjemput keajaiban menenangkan.

Allah, jadikan semua gejolak di dalam hatiku mengantarku mendekat pada ridha dan surgaMu

Allah, berkahi tiap kata yang mengalir dari ujung jemari ini;

Menebar kebaikan, mencantikkan kebenaran, menggerakkan perbaikan.

Allah, lempangkan lisanku dalam kebenaran, indahkan tuturku dengan kesantunan,

Jadikan yang mendengar terbimbingkan.

Allah, ilhamkan kebajikan di tiap huruf yang terucap, lahirkan amal tuk setiap kata yang terbicara,

Alirkan pahala tiada putusnya.

Allah, jangan henti rindu pada NabiMu menyala syahdu, agar akhlaq teladannya merembesi tingkahku

Allah, jangan henti gelegak neraka menyergap menggiriskan, di tiap hasrat nista dan goda kemaksiatan

Allah, jangan henti bayang surgaMu melekati mata, di tiap niat dan kesempatan amal shalih nan terbuka.

Allah, jangan henti keesaanMu terteguh di jiwaku, sebab kuasa dan rizqiMu juga tak sedetikpun berpisah dariku.

Allah, jangan henti bimbingMu menuntunku, selama jantung berdenyut selalu, semasih Kau hembuskan nafas dalam paru

Allah, jangan henti kasihMu mengguyuriku, hingga santun budiku menebar rasa sayang,

Bahkan membalik penentang jadi pejuang.

Allah, jangan henti keagunganMu tertaut dalam nyali, hingga kuhadapi segala yang aniaya dengan gagah dan berani

Allah, jangan henti kemuliaanMu menyusupi syaraf-syarafku,

Hingga tiap ilmu jadi amal, tiap hasrat baik jadi akhlaq terlaku

Allah, jangan henti penjagaanMu mengarus dalam darahku

Hingga syaithan tak beroleh tempat dalam alirannya menderu

Allah, jangan henti rasa malu padaMu menyumsum di tulangku, mengurat di ototku; hingga semua gerak dalam ridhaMu

Allah, jangan henti keindahanMu mengilhamkan senyum dan cerah di wajahku, agar pergaulanku semanis madu.

Allah, jangan henti kebenaranMu tertambat di akal dan lisanku, terpancar dalam sikap, terjuang di tiap kalimat

Allah, jangan henti namaMu menyapa hati dan jiwa, dengan gigil takut, gerisik harap, dan getar cinta.

(Salim A. Fillah)

http://www.hikari-shin.co.cc/

 

Ayah, Sudahkah Aku Seperti Keinginanmu? (BigZaman’s Post via Blog)

Hey dad look at me.

Think back and talk to me.

Did I grow up according to plan..

(Perfect – Simple Plan)

Entah kenapa tiba-tiba teringat dengan lagu ini. Ini salah satu lagu favorit saya ketika saya nge-band dulu, lagu singkat dari Simple Plan. Dan ini salah satu lagu yang sukses membuat saya merenung hingga menitikkan air mata.  Hehe, ni kali ini izin posting yang agak ‘dangdut’ ya.

Ayah, apakah aku sesuai tumbuh sesuai dengan yang kau inginkan ?

Coba saya bisa tanya sekarang, sayang sekarang beliau telah tiada. Kenapa ya dulu pas beliau masih ada saya masih gak bener ?

Pas beliau sedang jalan sangaaat pelan karena merintih kesakitan namun beliau selalu berusaha untuk menahan dan tidak ingin menunjukkannya dihadapan keluarganya, disitu ada anak yang malah suka membentaknya dan berkata, “Pak..Lambat banget seh, cepetan dikit po’o..”, sambil menariknya dengan sama sekali tidak lembut.

Atau ketika beliau terbaring sakit di rumah sakit, lagi-lagi beliau tidak pernah terlihat seperti orang sakit, dan si anak lagi-lagi ngomong, “Weslah Pak (red : sudahlah pak)..sudah ya Pak, besok pulang aja, disini ya gak ngapa-ngapain, ngabis-ngabisin duit aja Pak..”

Atau di hari terakhir yang masih si anak ingat betul, ketika itu hujan cukup deras, tiba-tiba ada kabar dari tetangga katanya Bapak telpon –karena di rumah kami tidak ada telpon- katanya beliau pengen anaknya ngejenguknya saat itu juga, dan seharusnya pula memang saat itu giliran si anak yang ngejaga si Bapak. Dan tahukah si anak lagi-lagi karena sedang asiknya nonton film kartun kesukaannya sama sekali tidak bergeming dan hanya menimpali permintaan ibunya untuk datang, “Udahlah Bu, masih hujan gini, besok ajalah ketemu Bapak..Gak apa-apa kok, Bapak bisalah sendiri..”

Dan, seperti di sinetron-sinetron, besok paginya si Bapak dipanggil sama Allah dan si anak nih yang gak tau diri akhirnya cuma bisa nangis..nangis sepanjang di rumah sakit, nangis sepanjang di rumah ketika memandikan, dan lagi-lagi hanya bisa menangis ketika menguburkan..

6 tahun yang lalu, kenangan itu masih tersimpan dengan baik, dan selalu terbuka setiap saat ketika lagu ini terputar.

“He is the best dad that I ever had and always..”

Mengajar berinfak dengan selalu memberikan uang limaribuan kepada si anak agar ia yang memasukkannya ke kotak infak, mengajarkan untuk menghafal Qur’an dengan meminta tolong si anak untuk mendengarkan hafalannya dengan membawa juz ‘amma,  mengajarkan kesabaran dengan selalu bersabar ketika si anak bertanya tiada henti kepadanya. Ia juga selalu bisa memasang suatu alat hanya dengan membaca petunjuknya, ia juga selalu bisa membelikan hadiah walaupun sebuah boneka  kecil pada saat ulang tahun anaknya walaupun sedang tidak ada uang sama sekali.

Well, jadi ayah itu ajaib ya ? Mungkin ini juga harus jadi tes buat temen-temen yang mau pada nikah, uda siap jadi ayah yang kayak begini belum..

Oalah Pak..pak..anakmu cuma jadi kayak gini aja. IP juga gak nyampe 3.5, belajarnya juga gak pernah bener, jarang pulang lagi ke Surabaya, gak pernah bisa nerusin kebaikan-kebaikan Bapak..

Ingin sekali mengucapkan ini,

“Hehe..Pak, jadi gimana Pak, anakmu ini uda sesuai dengan rencana belom sesuai dengan pas rencana mau dibikin ?? hehe.”

“Hehe..Maaf Pak, Big gak bisa jadi anak yang baik, yang bisa dibanggakan, yang bisa jadi contoh buat keluarga..”

“Hehe..Bapak Ahmad Zulkifli, Allah Maha Tau Pak, dan Bapak itu keren banget..keren banget. ” :’)

NB : Buat yang masih punya Bapak, kudu berbakti yang bener ya !